Novel yang punyai judul asli Le Fantome de L’Opera ini pertama kali diterbitkan tahun 1912 dan ditulis oleh penulis asal Prancis Gaston Leroux. Uniknya Gaston bukanlah penulis yang biasa menulis kisah roman melainkan dikenal sebagai pengarang novel detektif. Hasilnya pun tidak terlampau mengasyikkan karena hasil penjualan novelnya tidak cukup berhasil di pasaran. Meskipun begitu cerita perihal cinta segitiga ini jadi cerita yang paling kondang dan abadi seperti perjudian kala diadaptasi ke sbobet dan dalam bentuk drama teater panggung dan terhitung layar lebar.

Tidaklah ada masalah kala memikirkan apa yang diungkapkan oleh penulis melalui tulisan-tulisannya di dalam novel. Dengan kata-kata yang simple namun senantiasa penuh bersama dramatisasi memudahkan kami untuk memikirkan layaknya apa fisik ataupun situasi dari bangunan opera dan terhitung situasi yang terjadi sepanjang di gedung opera mirip Colloseum Theathre. Pembaca tidak dapat jenuh membaca novel ini karena cerita ini disertai bersama misteri yang menarik untuk ditelusuri. Wajar saja kecuali novel ini telah banyak diadaptasi ke beraneka bentuk pertunjukan terhitung layar lebar layaknya di tahun 1925 sebelum adanya permainan pragmatic jackpot bersama versi film bisu dan tahun 1986 diangkat ke di dalam bentuk drama musikal.

Di pada sekian banyak adaptasi novel ini, film th. 2004 yang disutradarai oleh Joel Schumacher jadi salah satu yang terbaik. Gerard Butler, Emmy Rossum, Patrick Wilson, Miranda Richardson, isi peran-peran utama di film musikal ini. Kesuksesan versi layar lebarnya ditandai bersama raihan pendapatan dari semua dunia yang menggapai angka $154,648,887. Selain itu masuk di dalam nominasi Oscar untuk sinematografi dan art directing di th. 2005 dan terhitung penghargaan di ajang lainnya meningkatkan kredit bagi film ini. Pencapaian-pencapaian inilah yang menjadikan cerita Hantu Opera ini jadi pertunjukan yang abadi dan senantiasa menarik untuk ditonton pada situs khusus judi slot online terpercaya.

Sinopsis The Phantom of The Opera

Setting cerita Phantom of the Opera terletak di sebuah gedung pertunjukan, Paris Opera House yang saat ini dikenal terhitung bersama nama Palais Garnier. Christine Daae’s, seorang yatim cantik anak seorang pemusik biola kondang asal Swedia. Di tengahi kesedihannya karena kedua orangtuanya yang telah meninggal, ia tahu bakat yang luar biasa sesudah berhimpun bersama gabungan nada Paris Opera House.

Tidak ada yang tahu siapa yang mengajarinya bernyanyi bersama indah, cuma dia sendiri yang tahu kecuali dirinya belajar dari Hantu Opera. Awalnya ia mengira Hantu Opera ini adalah roh ayahnya yang senantiasa memberi bimbingan dan mengajarinya menyanyikan lagu-lagu ‘malaikat’, namun sosok misterius ini lebih gelap daripada yang Christine kira.

Bermotifkan balas dendam, Hantu Opera meneror dan memeras gedung Opera bersama memanfaatkan anak didiknya. Secara diam-diam pula Hantu Opera pun memendam rasa cinta kepada Christine namun ia lebih pilih Raoul, pengelola gedung Opera. Terjadilah cinta segitiga di mana Hantu Opera dapat lakukan apa saja untuk beroleh hati Christine.

Fakta Sejarah Gedung Teater Colosseum – Nama dari Koloseum seperti pada di atas diambil dari nama sebuah patung setinggi 130 kaki atau 40 m, Colossus. Patung Colossus dijadikan ulang sebagai substitusi Nero sebagai perumpamaan dari Sol dewa sang surya, dengan menambahkan mahkota sang surya. Di waktu pertengahan tahun, patung colossus sudah menghilang. Seorang pakar mengatakan bahwa semenjak patung itu terbuat dari tembaga, patung itu sudah dileburkan untuk dipakai Daftar Situs Judi Slot 88 Online Terpercaya kembali.

Sejarah Asal Mula Bangunan Colosseum / Koloseum Roma Italy, Fakta menarik,Prajurit Romawi dan Senjata Romawi Kuno. Colosseum, sebuah bangunan besar dan bersejarah yang berlokasi di Roma, Italia. Bangunan ini di bangun pada masa Kaisar Vespasian. Selesai dibangun pada 80 Masehi, memiliki (kurang lebih) 50.000 daerah duduk penonton untuk menonton bermacam ragam pertunjukan…seperti “gladitorial contest” dan “public spectacles”.

Baca artikel lainnya: Box Office The Conjuring 3: The Devil Made Me Do It 2021

Sedangkan colosseum mempunyai bangunan yang betul-betul megah dan luas untuk ditempati oleh orang-orang, melainkan terbukti ajang besar ini telah betul-betul lama tak pernah dipakai. Malah, terakhir kali colosseum dipakai terbukti pada abad ke-6 lalu. Meskipun telah betul-betul lama tak dipakai, namun colosseum masih tak jarang dikunjungi oleh pelancong lokal ataupun mancanegara sebagai salah satu destinasi yang betul-betul bersejarah.

Fakta Sejarah Gedung Teater Colosseum | Saksi Bisu Perang Berdarah

Sesudah dijajah selama 350 tahun oleh bangsa Belanda, Indonesia Hasilnya sukses menggema kemerdekaannya semenjak 75 tahun yang lalu. Lewat teks proklamasi sebelum adanya permainan sbobet online resmi di mainkan. Yang dibacakan oleh Soekarno dan dipandu oleh Drs. Mohammad Hatta, teks kemerdekaan itu pertama kali dikumandangkan di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Sentra.

Bersama dengan kemerdekaan hal yang demikian, tentu Bangasa Indonesia mempunyai beraneka kenangan suram dan kelam. Dulunya bangunan Colosseum adalah gelanggang gladiator. Ada bangunan amphiteater yang diaplikasikan sebagai daerah orang menonton pertunjukan. Dalam bahasa setempat, zona ini disebut Flavian Amphiteatre. Memang pada abad-abad pertengahan, hampir semua bangsa di dunia betul-betul mengagungkan seni dan pertunjukan. Tidak heran apabila ruangan amfiteaternya orang Roma sebesar Colosseum.

Pembangun pertama Colosseum yaitu penguasa tempat slot gacor terbaru, merupakan Walikota bernama Vespasian dikala Italia dikendalikan oleh Domitianus. Progresnya tak seketika selesai dalam satu waktu. Hasilnya pembangun baru selesai pada waktu negeri hal yang demikian dikendalikan keturunannya, Titus.

Teror film The Conjuring ternyata belum berakhir. Setelah film The Conjuring 2: The Enfield Case rilis terhadap tahun 2016 lalu, kini film The Conjuring 3: The Devil Made Me Do It atau yang artinya ‘sang iblis membuatku melakukannya’. Memang sensasi menonton opera dengan box office rasanya berbeda. Studio Warner Bros Pictures mengimbuhkan gambaran singkat soal seri ketiga Conjuring di dalam video bertajuk Faith & Fear: The Conjuring Universe Behind the Scene.

Kreator film horor tersebut, James Wan yang suka bermain link sbobet mengisahkan perjalanan cerita The Conjuring sekaligus mengungkap gambaran seri ketiga. James Wan mengungkap ini menjadi cerita baru berasal dari kisah The Conjuring. “Saya terlalu inginkan The Conjuring 3 menjauhkan berasal dari semua rumah berhantu berasal dari dua film pertama Conjuring,” ujar James Wan.

The Conjuring 3: The Devil Made Me Do It

The Conjuring 3 disita berdasarkan persoalan yang terjadi di kehidupan nyata perihal seorang pria bernama Arne Cheyenne Jackson. Pria selanjutnya didakwa atas persoalan pembunuhan yang dilakukannya. Kasus ini menjadi ramai diperbincangkan terhadap 1981. Kasus ini terhitung ditangani oleh cenayang ternama yang kisahnya menjadi sumber kisah The Conjuring, Ed dan Lorraine Warren.

Dalam perjalanan yang menceritakan pengalaman mereka, kali ini pasangan Warren akan ikuti persoalan nyata yang dialami seorang pria bernama Arne Cheyenne Jackson. Diketahui, di dalam kisah selanjutnya Jackson berupaya membela diri berasal dari tuntutan pembunuhan, dengan mengklaim bahwa dirinya adalah korban kerasukan yang tengah di dalam dampak iblis.

Sang kreator film tersebut, mengungkap keinginannya yang berlainan berasal dari dua seri The Conjuring sebelumnya. “Persidangan Arne Cheyenne Johnson ini adalah persoalan yang populer secara internasional dan merupakan yang pertama kalinya di dalam sejarah hukum Amerika Serikat,” ungkap sang aktris Vera Farmiga. Film ini disutradarai oleh Michael Chaves yang di awalnya dikenal menyutradarai The Curse of la Llorona (2019).

Franchise film ini meraup pendapatan mengagumkan sejak pertama kali film pertamanya dirilis. Film selanjutnya beroleh USD 1,9 miliar yang menempatkannya unggul sebagai horor terlaris ke-2 sehabis Godzilla. Penayangan The Conjuring 3 sempat ditunda karena pandemi Covid-19, tapi kabarnya film ini akan dirilis terhadap Juni 2021.